Sabtu, 26 Oktober 2013

Tentang Borobudur


TENTANG BOROBUDUR :
Candi Borobudur adalah candi terbesar peninggalan Abad ke 9. Candi ini terlihat begitu impresif dan kokoh sehingga terkenal seantero dunia.  Peninggalan sejarah yang bernilai tinggi ini sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Namun tahukah Anda bahwa seperti halnya pada bangunan purbakala yang lain, Candi Borobudur tak luput dari misteri mengenai cara pembuatannya? Misteri ini banyak melahirkan pendapat yang spekulatif hingga kontroversi. Dengan beberapa catatan dan referensi yang terbatas, saya coba menganalisis dan sedikit menguak tabir misteri pembuatan candi ini yang ternyata tidak perlu dimisterikan.Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Jumat, 25 Oktober 2013

TENTANG INDONESIA


TENTANG INDONESIA :

Warga DKI Jakarta menilai kinerja Joko Widodo selama setahun ini lebih baik dari Fauzi Bowo  dan Sutiyoso. Hal itu terlihat dari survei Indo Barometer (IB). Pengumpulan data survei IB dilakukan sejak 4-10 Oktober 2013. Metode yang dipakai adalah multistage random sampling. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.Responden diambil dari enam wilayah di DKI Jakarta. Dari Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 2,5 persen. Lalu Jakarta Selatan sejumlah 20 persen. Jakarta Timur 27,5 persen. Jakarta Pusat 10 persen. Jakarta Barat 22,5 persen. Jakarta Utara 17,5 persen.Dalam survei itu, untuk penanganan masalah sampah, warga menilai kinerja Jokowi 68,5 persen. Sedangkan Sutiyoso empat persen dan Fauzi Bowo lima persen.

Topik tentang Jokowi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga penulis karya ilmiah membuat banyak karya tulis dengan topik tentang Jokowi. Saya berpendapat, kalau kinerja Bapak Jokowi memang sangat baik dibandingkan dengan kinerja pemimpin terdahulu. Jokowi merupakan sosok pemimpin yang menurut saya adalah pemimpin yang tidak muluk-muluk. Mengerjakan tugas dari yang paling dasar hingga yang paling atas. Jokowi mementingkan kepentingan bersama, yaitu masyarakat Kota Jakarta, dengan menanggulangi beberapa masalah kecil yang mengganggu aktivitas masyarakat Kota Jakarta. Misalnya saja. Baru-baru Jokowi menertibkan Pasar Tanah Abang, juga membangun jembatan layang (Fly Over) yang tentunya untuk mengurangi kemacetan. Jokowi juga peduli akan pemukiman kumuh masyarakat. Jokowi menggunakan dana APBN untuk membangun Kampung Deret, yaitu dengan memperbaiki pemukiman kumuh, sehingga masyarakat yang berada dipemukiman tersebut tetap bersih. Jokowi hanya memulai dari pekerjaan-pekerjaan kecil sebagai Gubernur, dan nyatanya saat ini beliau dipercayakan untuk hal yang besar, yaitu menjadi kandidat Capres 2014. Mayoritas penduduk Indonesia mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden periode selanjutnya. bagi saya, pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang menyatu dengan masyarakatnya, melihat secara langsung kondisi masyarakat dan kota yang dipimpinnya. Pemikirannya terbuka dan anti korupsi. Dan dari karya tulis diatas, dapat dilihat bahwa kinerja Jokowi jauh lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Jokowi dapat menangani masalah kecil sampai masalah besar di Kota Jakarta dan menurut saya, Jokowi adalah pemimpin yang tidak memandang bulu atau berpihak pada beberapa kalangan.

Tentang EYD


EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan )

            Ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah ejaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia sejak tahun 1972. Sebelum diberlakukannya EYD , ejaan yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah ejaan republik atau ejaan soewandi. Pada tanggal 12 Oktober 1972, panitia pengembangan bahasa Indonesia menerbitkan buku “Pedoman Umum  Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dengan penjelasan yang lebih luas dibandingkan dengan ejaan yang sebelumnya digunakan.  Ejaan Yang Disempurnakan memberikan penjelasan tentang pemakaian huruf, penggunaan huruf kapital dan huruf miring,penulisan kata, penulisan unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Pemakaian huruf: huruf abjad (contoh: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z),  huruf vokal (contoh: A, I, U, E, O), huruf konsonan (contoh: a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z). Penulisan Kata: kata dasar, kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan (contoh: lari, jalan, kerja, tulis), kata turunan atau imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) yang ditulis serangkai dengan kata dasar (contoh: berlari, berjalan, kerjaan, tulisan), bentuk ulang, bentuk kata ulang yang ditulis dengan tanda penghubung (-) (contoh: layang-layang).

Sabtu, 19 Oktober 2013

EYD Tentang Tanda Baca


 Pemakaian Tentang  Tanda Baca
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dan di dalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulaisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam penggunaanya sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti. Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalam konteks kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini ”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi apabila kita salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.
Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
1.                  Tanda titik(.)
2.                  Tanda koma(,)
3.                  Tanda titik koma(;)
4.                  Tanda titik dua (:)
5.                  Tanda hubung(-)
6.                  Tanda pisah (_)
7.                  Tanda elipis(…)
8.                  Tanda Tanya(?)
9.                  Tanda seru(!)
10.              Tanda kurung((…))
11.              Tanda kurung siku([…])
12.              Tanda petik ganda(“…”)


Senin, 07 Oktober 2013

RAGAM BAHASA


Ragam Bahasa 

Pengertian ragam bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaianya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. Bahsa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyak variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efesien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam bahasa setandar.

Contoh dari ragam bahasa menggunakan SPOK 

*Ayah membelikan Tarmuji sepatu baru di margocity
*Kiki memasak nasi goreng di dapur buat di makan bersama keluarga